Gaza Berduka: Lansia Diserang Brutal Anjing Israel

Kabar duka dan kecaman keras kembali datang dari Gaza menyusul laporan mengerikan mengenai serangan brutal yang dialami seorang lansia Palestina oleh anjing-anjing yang diduga kuat milik pasukan Anjing Israel. Insiden tragis ini menambah daftar panjang penderitaan warga sipil di tengah konflik yang berkepanjangan dan menimbulkan pertanyaan serius tentang perlakuan terhadap penduduk sipil di wilayah tersebut.

Menurut laporan dari saksi mata dan sumber-sumber lokal di Gaza, insiden mengerikan ini terjadi di Jabalia, Gaza Utara. Seorang lansia berusia 66 tahun bernama Dawlat Abdullah Al Tanani dilaporkan diserang secara brutal oleh seekor anjing militer Israel. Lebih memilukan, serangan itu terjadi saat Al Tanani sedang tertidur di kamarnya.

Video rekaman dari kamera yang dipasang di badan anjing IDF yang bocor dan beredar luas menunjukkan betapa brutalnya serangan tersebut. Al Tanani mengaku bahwa tentara Israel melepaskan anjing itu kepadanya karena ia menolak untuk meninggalkan rumahnya. Anjing tersebut menyerangnya secara tiba-tiba saat ia berada di kasurnya, bahkan menyeretnya hingga ke pintu masuk rumah.

Akibat serangan brutal itu, Dawlat Abdullah Al Tanani mengalami luka serius di bagian lengan. Ia juga dilaporkan mengalami trauma mendalam atas kejadian yang mengerikan tersebut. Kondisi terkini Al Tanani pasca serangan itu sangat memprihatinkan dan membutuhkan perawatan medis yang intensif.

Kabar ini sontak memicu gelombang kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia dan aktivis pro-Palestina di seluruh dunia. Tindakan menggunakan anjing dengan cara yang menyebabkan penderitaan dan bahaya bagi warga sipil, terutama lansia yang rentan, dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap norma-norma kemanusiaan dan hukum internasional.

Pihak militer Israel belum memberikan komentar resmi terkait insiden spesifik ini. Kendati demikian, penggunaan anjing dengan cara yang membahayakan atau menyerang warga sipil yang tidak bersenjata jelas melampaui batas dan menimbulkan pertanyaan tentang pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan hewan-hewan tersebut.

Insiden tragis ini terjadi di tengah situasi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan di Gaza, di mana warga sipil terus-menerus menghadapi risiko akibat konflik yang berkepanjangan. Kekerasan dan ketidakamanan sehari-hari telah menciptakan trauma psikologis yang mendalam bagi seluruh populasi, dan insiden seperti serangan terhadap lansia ini hanya memperburuk penderitaan mereka.

Tulisan ini dipublikasikan di berita, Militer. Tandai permalink.