Taktik adalah seni penggunaan pasukan di medan laga. Ia berfokus pada detail manuver, penempatan alutsista, dan Operasi Tempur. Perwira mempelajari formasi serangan, pertahanan, dan pergerakan. Ini adalah level aplikatif dari Strategi Militer Modern yang lebih luas.
Materi Taktik Peperangan mencakup skenario klasik hingga perang hibrida. Studi kasus Perang Dunia hingga konflik kontemporer dianalisis. Ini memberikan pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip perang. Seperti konsentrasi kekuatan dan ekonomi tenaga.
Dalam konteks Strategi Militer Modern, taktik harus adaptif. Teknologi seperti drone dan cyber-warfare mengubah medan perang. Perwira dilatih mengintegrasikan kecanggihan teknologi. Ini mencakup penggunaan sensor dan sistem komunikasi digital untuk keunggulan informasi.
Kurikulum taktik tidak hanya bersifat ofensif. Pertahanan yang efektif juga menjadi fokus utama. Mahasiswa mempelajari cara membangun pertahanan berlapis, melakukan penyergapan, dan melaksanakan Operasi Tempur bertahan. Ini semua penting untuk menahan agresi musuh.
Perwira juga mendalami Taktik Militer di berbagai domain. Mulai dari pertempuran darat di hutan, operasi maritim di perairan dangkal, hingga serangan udara presisi. Pemahaman multidomain sangat diperlukan untuk menghadapi ancaman multidimensi.
Materi Taktik Peperangan modern sangat menekankan Command and Control. Lulusan harus mampu memimpin tim kecil dengan efektif. Mereka dilatih mengambil keputusan cepat dan tepat dalam kondisi fog of war, mengkoordinasikan banyak aset tempur.
Ilmu ini juga berhubungan dengan psikologi dan moral prajurit. Taktik yang cerdik mampu merusak moral musuh tanpa kekuatan fisik berlebihan. Perwira harus mahir dalam Strategi Militer Modern yang mencakup aspek psikologis dan informasi.
Secara keseluruhan, penguasaan Taktik Militer menjamin kesiapan tempur. Lulusan dipersiapkan menjadi pemimpin taktis yang handal. Mereka adalah arsitek Operasi Tempur yang menentukan kemenangan di lapangan.