Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) seringkali identik dengan kemampuan tempur dan pertahanan negara. Namun, lebih dari sekadar kekuatan militer, TNI AD memiliki peran ganda yang fundamental: mereka tidak hanya siap bertempur untuk menjaga kedaulatan, tetapi juga aktif terlibat dalam pembangunan bangsa dan membantu masyarakat. Konsep “Tentara Rakyat” ini telah mendarah daging dalam doktrin pertahanan Indonesia, mencerminkan kedekatan TNI dengan seluruh elemen masyarakat.
Salah satu aspek peran ganda TNI AD dalam pembangunan adalah keterlibatan mereka dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Program ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di daerah-daerah terpencil dan tertinggal melalui pembangunan infrastruktur seperti jalan desa, jembatan, fasilitas air bersih, dan perbaikan rumah tidak layak huni. Ribuan prajurit dikerahkan setiap tahun untuk bekerja bahu-membahu dengan masyarakat setempat, menunjukkan bahwa alat berat dan seragam tempur juga bisa menjadi alat pembangunan. Pada TMMD ke-117 yang dilaksanakan pada Juli-Agustus 2023, lebih dari 100 desa di seluruh Indonesia menjadi sasaran pembangunan infrastruktur dan kegiatan sosial.
Selain pembangunan fisik, TNI AD juga aktif dalam membantu masyarakat dalam berbagai situasi darurat. Mereka adalah salah satu institusi pertama yang tiba di lokasi bencana alam. Baik itu gempa bumi, banjir, tanah longsor, atau erupsi gunung berapi, prajurit TNI AD selalu sigap memberikan bantuan evakuasi, distribusi logistik, mendirikan dapur umum, hingga membangun posko kesehatan darurat. Contoh terbaru adalah respons cepat TNI AD dalam penanganan banjir bandang di Sumatera Barat pada Mei 2024, di mana ratusan personel dikerahkan untuk membantu warga terdampak. Ini menunjukkan peran ganda TNI AD sebagai pelindung dan penolong rakyat.
Dalam konteks ketahanan pangan, TNI AD juga turut berkontribusi melalui program-program pertanian dan ketahanan pangan di berbagai daerah. Mereka memberikan edukasi kepada petani, membantu dalam pembukaan lahan pertanian baru, serta mengoptimalkan pemanfaatan lahan tidur untuk budidaya. Hal ini tidak hanya mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat hubungan prajurit dengan masyarakat petani.
Keseluruhan peran ganda TNI AD ini menjadikan mereka lebih dari sekadar alat pertahanan negara. Mereka adalah bagian integral dari pembangunan sosial dan ekonomi, serta kekuatan yang siap sedia membantu rakyat kapan pun dibutuhkan. Sinergi antara kekuatan tempur dan pengabdian sosial ini adalah cerminan dari semangat kemanunggalan TNI dengan rakyat, sebuah filosofi yang menjadikan TNI AD sebagai benteng yang tak hanya kokoh secara militer, tetapi juga dicintai oleh bangsanya.