Pertempuran Jarak Dekat (CQB): Keahlian Pasukan Infanteri dalam Medan Urban dan Tertutup

Jakarta, 24 Juni 2025 – Di tengah kompleksitas pertempuran modern, terutama di area perkotaan padat dan ruang tertutup, Keahlian Pasukan Infanteri dalam Pertempuran Jarak Dekat (Close Quarters Battle/CQB) menjadi krusial. CQB bukan hanya tentang menembak; ini adalah seni pergerakan, komunikasi, dan pengambilan keputusan instan dalam hitungan detik. Menguasai CQB adalah bukti nyata keahlian pasukan infanteri TNI Angkatan Darat dalam menghadapi ancaman di lingkungan yang paling menantang.

CQB adalah taktik khusus yang diterapkan di lingkungan terbatas seperti gedung, ruangan, lorong, atau area urban yang padat penduduk. Tujuannya adalah untuk secara cepat dan efektif melumpuhkan ancaman dengan meminimalkan risiko bagi pasukan sendiri dan warga sipil. Ini menuntut tingkat presisi yang sangat tinggi, koordinasi tim yang sempurna, dan penggunaan senjata yang efisien dalam jarak yang sangat dekat. Setiap prajurit harus memahami perannya secara detail, mulai dari orang pertama yang masuk (breacher/entryman), hingga pengamanan belakang dan samping.

Keahlian pasukan infanteri dalam CQB meliputi beberapa aspek kunci. Pertama, gerakan taktis dan penembakan presisi. Prajurit dilatih untuk bergerak mulus dan cepat di dalam ruangan, menggunakan cover dan concealment yang ada. Penembakan harus akurat dan mematikan, seringkali dalam kondisi minim cahaya atau di bawah tekanan tinggi. Kedua, komunikasi non-verbal. Dalam lingkungan bising atau saat senyap dibutuhkan, prajurit harus dapat berkomunikasi dengan isyarat tangan atau mata, menunjukkan koordinasi tim yang luar biasa. Ketiga, pemahaman medan. Prajurit harus cepat membaca tata letak ruangan, lokasi ancaman, dan potensi tempat berlindung.

Pelatihan CQB sangat intensif dan berulang. Pasukan infanteri TNI AD, khususnya unit-unit khusus seperti Kopassus atau Kostrad, menjalani simulasi CQB yang realistis di fasilitas khusus yang meniru kondisi perkotaan atau bangunan. Latihan ini mencakup skenario pembebasan sandera, pembersihan bangunan dari teroris, atau serangan mendadak di lingkungan tertutup. Misalnya, dalam Latihan Anti-Teror yang digelar oleh Satuan 81/Gultor Kopassus pada April 2025 di fasilitas latihan mereka, kemampuan CQB dipertunjukkan dengan akurasi dan kecepatan yang mengagumkan. Keahlian pasukan infanteri ini juga melibatkan penggunaan peralatan khusus seperti kacamata night vision, perisai balistik, dan berbagai jenis senjata ringan yang sesuai untuk pertempuran jarak dekat.

Dengan menguasai CQB, keahlian pasukan infanteri TNI AD memastikan mereka siap menghadapi ancaman yang paling sulit sekalipun di medan urban dan tertutup, melindungi masyarakat, dan menjaga keamanan negara dengan profesionalisme tinggi.

Tulisan ini dipublikasikan di Militer, Senjata. Tandai permalink.