Di tahun 2025 ini, dalam setiap misi yang membutuhkan presisi ekstrem dan kemampuan tembakan jarak jauh, senapan penembak runduk (sniper rifle) menjadi peralatan krusial bagi pasukan khusus dan penembak jitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). PT Pindad (Persero), sebagai industri pertahanan kebanggaan Indonesia, telah mengembangkan seri senapan penembak runduk SPR-2 dan SPR-3 yang menawarkan akurasi mematikan untuk misi-misi khusus. Artikel ini akan membahas keunggulan teknis kedua senjata ini dan perannya dalam mendukung operasional TNI.
SPR-2 Pindad adalah senapan penembak runduk anti-material berkaliber besar, yaitu 12.7x99mm (.50 BMG). Senjata ini dirancang untuk menghancurkan target material seperti kendaraan lapis baja ringan, peralatan komunikasi, atau bahkan helikopter di darat pada jarak yang sangat jauh. Dengan recoil yang diredam dan sistem bidik optik canggih, SPR-2 mampu memberikan akurasi yang luar biasa pada jarak hingga 2.000 meter. Beratnya sekitar 16 kg, membuatnya stabil saat ditembakkan. Kehadiran SPR-2 memberikan kemampuan stand-off engagement yang signifikan bagi unit penembak jitu, memungkinkan mereka menetralisir ancaman dari jarak aman.
Sementara itu, SPR-3 Pindad adalah senapan penembak runduk presisi tinggi berkaliber 7.62x51mm NATO. Senjata ini lebih ditujukan untuk misi anti-personnel atau penargetan presisi terhadap individu penting pada jarak menengah hingga jauh. Dengan desain ergonomis yang diperbarui dan kemampuan untuk dipasangi berbagai jenis scope siang atau malam, SPR-3 menawarkan akurasi sub-MOA (Minute of Angle), yang berarti dapat menembak dalam kelompok sangat rapat pada jarak jauh. Beratnya yang lebih ringan dari SPR-2, sekitar 7 kg, membuatnya lebih mudah dibawa dalam misi patroli jangka panjang.
Kedua senapan penembak runduk ini, SPR-2 dan SPR-3, telah melalui berbagai uji coba lapangan yang ketat dan terbukti tangguh dalam kondisi operasional ekstrem. Sebagai contoh, dalam latihan bersama TNI AD dengan Pasukan Khusus dari negara sahabat yang dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Mei 2025, di sebuah daerah pegunungan di Jawa Barat, kemampuan SPR-3 dalam menembak target kecil pada jarak 800 meter dengan akurasi konsisten berhasil mengesankan pengamat internasional. PT Pindad terus berinovasi, mengembangkan amunisi khusus dan optik yang lebih canggih untuk memaksimalkan potensi kedua senapan ini.
Dengan SPR-2 dan SPR-3, TNI memiliki kemampuan penembak jitu yang setara dengan pasukan militer terkemuka di dunia. Kedua senapan penembak ini bukan hanya alat, melainkan bagian integral dari strategi misi khusus, memberikan keunggulan taktis yang vital bagi prajurit di lapangan.